BRUS bersama BNN Kab, Sumenep di LPI AL-IMRAN Desa Pakamban Laok


Dengan tema kali ini: Mencegah Penyalahgunaan Narkoba dan Narkotika bagi Remaja usia sekolah

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Pragaan Kab. Sumenep, Bpk. Rasidi, M.Pd. membuka acara Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) ke 3 tahun 2024 yang diselenggarakan kerjasama  dengan Pihak terkait yakni dari Koramil Pragaan, Polsek Prenduan dan BNN Kab. Sumenep. Acara tersebut berlangsung di LPI Al-Imran Desa Pakamban Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep pada hari Senin (04/03/2024).

Dalam sambutannya, Bpk. Rasidi, M.Pd. kelaku kepala Kantor Urusana Agama Kec. Pragaan  menyatakan bahwa kegiatan BRUS ini sangat penting dalam membangun etika dan moralitas generasi muda saat ini. Pembinaan dan bimbingan terpadu dan lebih mendalam kepada generasi muda di bidang agama Islam. "Kegiatan BRUS ke 3 tahun 2024 ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi para siswa/santri di LPI Al-Imran Desa Pakamban Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep, khususnya dalam meningkatkan pemahaman agama Islam dan pembentukan karakter yang baik pada siswa/santri Al-Imran Desa Pakamban Laok khususnya dan gen Z pada umumnya.

Acara yang diikuti sekitar 100 siswa/santri LPI Al-Imran Desa Pakamban Laok Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep. Dalam kegiatan BRUS ke 3 tahun 2024, pada sesi pertama para peserta mendapatkan materi-materi tentang pentingnya berpegang teguh pada ajaran agama Islam, dan pada sesi ke dua siswa/santri mendapatkan bimbingan dan arahan langsung dari Bpk. Koramil Bpk. Kapolsek dan pada sesi terakhir yakni petugas dari BNN Kab. Sumenep yang kehadirannya sangat penting dalam acara ini menyampaikan apa itu narkoba, bagaimana efek samping bagi pemakai narkoba dan kenapa narkoba itu dilarang!?

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep, Bpk. Rasidi, M.Pd.  juga menambahkan bahwa kegiatan BRUS ke 3 tahun 2024 ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang memiliki karakter baik dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan di masa depan. Tidak mudah patah arang dan fokus untuk terus belajar menggali potensi diri pada hal hal pembentukan pengembangan diri masing masing siswa/sanrti dan diharapkan memberikan implementasi terhadap pencegahan pernikahan anak usia dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar